Assalamualaikum wr.wb…
Berjumpa lagi dengan saya di Berita Islamiyah..
Bagi semua orang yang berpuasa pastinya berlomba lomba mencari pahala, mulai dari sumbangan anak yatim,infak,zakat,memperbanyak Sholat.
Terutama sholat tarawih yang hanya ada dibulan Ramadhan yang mempunyai banyak sisi kelebihan…
Ternyata Allah menurunkan malam yang spesial..
Dialah malam seribu bulan..Yaitu, Lailatul Qadar.. Orang mana yang tidak mencari Malam ini?. Spesialnya malam ini ialah semua amal Sholeh dilipat gandakan oleh Allah S.W.T…
Berjumpa lagi dengan saya di Berita Islamiyah..
Bagi semua orang yang berpuasa pastinya berlomba lomba mencari pahala, mulai dari sumbangan anak yatim,infak,zakat,memperbanyak Sholat.
Terutama sholat tarawih yang hanya ada dibulan Ramadhan yang mempunyai banyak sisi kelebihan…
Ternyata Allah menurunkan malam yang spesial..
Dialah malam seribu bulan..Yaitu, Lailatul Qadar.. Orang mana yang tidak mencari Malam ini?. Spesialnya malam ini ialah semua amal Sholeh dilipat gandakan oleh Allah S.W.T…
Hari ini saya akan mengulas
Tentang malam Lailatul Qadar..
Silahkan membaca artikel dibawah…
Silahkan membaca artikel dibawah…
Malam Lailatul Qadar,
keutamaannya sangat besar, karena malam ini menyaksikan turunnya Al Qur-an Al
Karim, yang membimbing orang-orang yang berpegang dengannya ke jalan kemuliaan
dan mengangkat ke derajat yang mulia dan abadi. Umat Islam yang mengikuti
sunnah Rasulnya tidak memasang tanda-tanda tertentu dan tidak pula menacapkan
anak-anak panah untuk memperingati malam ini, akan tetapi mereka berlomba-lomba
untuk bangun di malam harinya dengan penuh iman dan mengharap pahala dari
Allah.
Inilah wahai saudaraku muslim, ayat-ayat Qur-aniyah dan
hadits-hadits Nabawiyah yang shahih menjelaskan tentang malam tersebut.
1. Keutamaan malam Lailatul Qadar
Cukuplah untuk mengetahui tingginya kedudukan Lailatul Qadar
dengan mengetahui bahwasanya malam itu lebih baik dari seribu bulan, Allah
berfirman:
“Sesungguhnya Kami menurunkan
Al Qur’an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar
itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, Pada malam itu
turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Rabb mereka (untuk membawa)
segala urusan, Selamatlah malam itu hingga terbit fajar.” (Al
Qadar : 1-5)
Dan pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah:
“Sesungguhnya Kami menurunkan
pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi
peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu)
urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.” (Ad Dukhan : 3 – 6)
2. Waktu turunnya Lailatul Qadar
Diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa malam
tersebut terjadi pada tanggal malam 21, 23, 25, 27, 29 dan akhir malam bulan
Ramadhan. (Pendapat-pendapat yang ada dalam masalah ini berbeda-beda, Imam
Iraqi telah mengaran suatu risalah khusus diberi judul Syarh Shadr bi Dzikri
Lailatul Qadar, membawakan perkataan para ulama dalam masalah ini)
Imam Syafi’i berkata, “Menurut pemahamanku, wallahu
a’lam, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab sesuai yang ditanyakan,
ketika ditanyakan kepada beliau, ‘Apakah kami mencarinya di malam ini?’ Beliau
menjawab, ‘Carilah di malam tersebut.'”
Pendapat yang paling kuat,
terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada malam terakhir bulan Ramadhan
berdasarkan hadits ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, beliau berkata bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan
dan beliau bersabda:
“Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.” (Bukhari (4/225) dan Muslim (1169))
“Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.” (Bukhari (4/225) dan Muslim (1169))
Jika seseorang merasa lemah
atau tidak mampu, janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir, karena
riwayat dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka janganlah sampai terluput tujuh hari sisanya.” (HR. Bukhari (4/221) dan Muslim (1165))
“Aku melihat mimpi kalian telah terjadi, barangsiapa yang mencarinya carilah pada tujuh nari terakhir.”
“Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka janganlah sampai terluput tujuh hari sisanya.” (HR. Bukhari (4/221) dan Muslim (1165))
“Aku melihat mimpi kalian telah terjadi, barangsiapa yang mencarinya carilah pada tujuh nari terakhir.”
Telah diketahui dalam sunnah,
pemberitahuan ini ada karena perdebatan para shahabat. Dari Ubadah bin Shamit
Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam
keluar pada malam Lailatul Qadar, ada dua orang sahabat berdabat, beliau
bersabda:
“Aku keluar untuk mengkhabarkan kepada kalian tentang malam Lailatul Qadar, tapi ada dua orang berdebat hingga tidak bisa lagi diketahui kapannya, mungkin ini lebih baik bagi kalian, carilah di malam 29, 27, 25 (dan dalam riwayat lain, tujuh, sembilan dan lima).” (HR. Bukhari (4/232))
“Aku keluar untuk mengkhabarkan kepada kalian tentang malam Lailatul Qadar, tapi ada dua orang berdebat hingga tidak bisa lagi diketahui kapannya, mungkin ini lebih baik bagi kalian, carilah di malam 29, 27, 25 (dan dalam riwayat lain, tujuh, sembilan dan lima).” (HR. Bukhari (4/232))
Telah banyak hadits yang mengisyaratkan bahwa amalan Lailatul
Qadar itu pada sepuluh hari terakhir, yang lainnya menegaskan dimalam ganjil
sepuluh hari terakhir. Hadits yang pertama sifatnya umum, sedang hadits keuda
adalah khusus, maka riwayat yang khusus lebih diutamakan daripada yang umum.
Dan telah banyak hadits yang lebih menerangkan bahwa malam Lailatul Qadar itu
ada pada tujuh hari terakhir bulan Ramadhan, tetapi ini dibatasi kalau tidak
mampu dan lemah, tidak ada masalah, dengan ini cocoklah hadits-hadits tersebut
tidak saling bertentangan, bahkan bersatu tidak terpisah.
Kesimpulannya, jika seorang muslim mencari malam Lailatul Qadar
carilah pada malam ganjil sepuluh hari terakhir, 21, 23, 25, 27 dan 29. Kalau
lemah dan tidak mampu mencari pada sepuluh hari terakhir, maka carilah pada
malam ganjil tujuh hari terakhir yaitu 25, 27 dan 29. Wallahu a’lam.
3. Bagaimana mencari malam Lailatul Qadar
Sesungguhnya malam yang diberkahi ini barangsiapa yang
diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan
(baginya). Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu melainkan (bagi) orang yang
diharamkan (untuk mendapatkannya). Oleh karena itu dianjurkan bagi muslimin
(agar) bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan malam
Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan pengharapan pahala-Nya yang besar,
jika (telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosanya yang
telah lalu.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
“Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari (4/217) dan Muslim (759))
“Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari (4/217) dan Muslim (759))
Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut. Telah
diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha bahwa dia bertanya, “Ya
Rasulullah, apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi),
apa yang harus aku ucapkan?” Beliau menjawab”
“Ucapkanlah, Ya Allah Engkau
Maha Pengampun dan Mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah
aku.(Allahumma Innaka ‘Affuwun Tuhibul ‘Afwa Fa’fu anna)” (HR.
Tirmidzi (3760), Ibnu Majah (3850) dari ‘Aisyah, sanadnya shahih)
Saudaraku -semoga Allah memberkahimu dan memberi taufiq kepadamu
untuk mentaati-Nya- engkau telah mengetahui bagaimana keadaan Lailatul Qadar
(dan keutamaannya) maka bangunlah (untuk menegakkan shalat) pada sepuluh malam
terakhir, menghidupkannya dengan ibadah dan menjauhi wanita, perintahkan kepada
istrimu dan keluargamu utu ktu, perbanyaklah perbuatan ketaatan.
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha:
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha:
“Adalah Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan),
beliau mengencangkan kainnya menghidupkan malamnya dan membangunkan
keluarganya.” (HR. Bukhari (4/233) dan Muslim (1174))
Juga dari ‘Aisyah, dia berkata:
“Adalah Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam
kesepuluh (terakhir) yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam
lainnya.” (Muslim (1174))
4. Tanda-tanda malam Lailatul Qadar
Ketahuilah hamba yang taat -mudah-mudahan Allah menguatkanmu dengan
ruh dari-Nya dan membantu dengan pertolongan-Nya- sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam menggambarkan paginya malam Lailatul Qadar agar
seorang muslim mengetahuinya.
Dari ‘Ubai Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
“Pagi hari malam Lailatul
Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.” (Muslim
(762))
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, kami
menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam, dan beliau bersabda:
“Siapa di antara kalian yang
ingat ketika terbit bulan seperti syiqi jafnah.”
(Muslim (1170 /Perkataan, syiqi jafnah, syiq artinya setengah, jafnah artinya
bejana. Al Qadhi ‘Iyadh berkata, “Dalam hadits ini ada isyarat bahwa malam
Lailatul Qadar hanya terjadi di akhir bulan, karena bulan tidak akan seperti
demikian ketika terbit kecuali di akhir-akhir bulan.”)
Dan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“(Malam) Lailatul Qadar adalah
malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan
harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah- merahan.” (Thayalisi
(394), Ibnu Khuzaimah (3/231), Bazzar (1/486), sanadnya hasan)
Terima kasih telah membaca…
Semoga yang membaca mendapatkan pengetahuan baru,dan mendapat Ridho dari Allah S.W.T…
Semoga semua pembaca bisa mendapatkan Lailatul Qadar….
Aminn…
Sampai sini, saya menemani anda di postingan kali ini…
mudah mudahan bermanfaat…
Billahi Taufiq wal Hidayah.. Wasallamualaikum wr.wb
Semoga yang membaca mendapatkan pengetahuan baru,dan mendapat Ridho dari Allah S.W.T…
Semoga semua pembaca bisa mendapatkan Lailatul Qadar….
Aminn…
Sampai sini, saya menemani anda di postingan kali ini…
mudah mudahan bermanfaat…
Billahi Taufiq wal Hidayah.. Wasallamualaikum wr.wb
No comments:
Post a Comment